Headlines News :
Home » » Menghadapi Harmonisasi Keluarga Sebab Anak

Menghadapi Harmonisasi Keluarga Sebab Anak

Written By Unknown on Selasa, 16 April 2013 | 19.51

Pertanyaan:
Saya Chara umur 21 tahun. Di usia saya yang baru 20 tahun saya sudah menikah dan sudah dikaruniai anak perempuan yang saya beri nama Yukita Putri Pranata. Tapi Allah sayang sama kami, jadi Allah mengambil anak kami. Sejak meninggalnya putri saya, harmonisasi dalam keluarga mulai hilang. Bagaimana seharusnya saya menghadapi ini ?

Jawaban:
Setiap pasangan menjalin hubungan rumah tangga, tentu didasari adanya saling berkebutuhan. Termasuk salah satunya hadirnya buah hati. Siapa juga yang tidak ingin dikarunia anak, sebab anak merupakan anugerah Allah yang diamanahkan. Kita pula memiliki kewajiban untuk mendidiknya menjadi generasi yang baik.
Namun karena sebab anak, hubungan dalam berumah tangga mengalami sedikit keretakan. Hal ini tentu perlu diwaspadai. Pasti ada sebab lain kenapa anak itu meninggal, bisa jadi karena keteledoran ata sebab kecelakaan yang kita tidak tahu. Sehingga menyebabkan sang suami merasa marah. Untuk mewujudkan rumah tangga harmonis memang mmerlukan proses berkelanjutan, jika ada masalah perlu segera diselesaikan.
Maka perlu segera diatasi; Pertama, keadaan. Keadaan yakni mengetahui kondisi sang suami. Harus mengetahui watak suami, sebab terkadang adanya janji ikatan suami istri itu tidak berpengaruh. Merubahnya dengan memberikan sentuhan harmonisasi dalam berkomunikasi. Usahakan anda mengalah dahulu, supaya emosi suami stabil.
Kedua, komunikasi. Jangan biarkan suami mengambil tindakan arogan sehingga anda tersinggung dan mengakibatkan emosi pula. Ini sangat berbahasa, berika kata-kata AFFIRMASI yakni suatu kalimat yang memotivasi, misal "Kita bisa merubahnya".
Ketiga, komitmen. Ingatkan suami tentang komitmen dalam menjalin hubungan rumah tangga. Buka lembaran-lembaran yang telah lama tidak dibuka. Berikan kepada suami dan baca bersama.
Keempat, kejujuran. Ini sangat penting sekali, dengan kejujuran itu diharapkan terjalin ikatan saling mengerti. Bukan dengan kejujuran menyebabkan keretakan.
Kelima, kembali kepada Allah. Semua permasalahan datang dari Allah, jadi hal tersebut merupakan ujian. Semua masalah untuk Allah, menandakan seberapa kuat anda menjalani permasalahan tersebut. Semua masalah untuk Allah, setelah anda bisa menyelesaikan masalah tersebut kembalikan kepada-Nya berterima kasilah. (sms)
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Radio NU Online

ANSORUNA - Ikhtiar Melawan Lupa

×

Popular Posts

PAC GP ANSOR GENUK



 
Support : Warta Madani | Sciena Madani | Ansoruna
Proudly powered by PAC GP Ansor Genuk Semarang
Copyright © 2011. Ansoruna - GP Ansor Genuk Semarang - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template