Pertanyaan:
Saya
Chara umur 21 tahun. Di usia saya yang baru 20 tahun saya sudah menikah
dan sudah dikaruniai anak perempuan yang saya beri nama Yukita Putri
Pranata. Tapi Allah sayang sama kami, jadi Allah mengambil anak kami.
Sejak meninggalnya putri saya, harmonisasi dalam keluarga mulai hilang.
Bagaimana seharusnya saya menghadapi ini ?
Jawaban:
Setiap
pasangan menjalin hubungan rumah tangga, tentu didasari adanya saling
berkebutuhan. Termasuk salah satunya hadirnya buah hati. Siapa juga yang
tidak ingin dikarunia anak, sebab anak merupakan anugerah Allah yang
diamanahkan. Kita pula memiliki kewajiban untuk mendidiknya menjadi
generasi yang baik.
Namun karena
sebab anak, hubungan dalam berumah tangga mengalami sedikit keretakan.
Hal ini tentu perlu diwaspadai. Pasti ada sebab lain kenapa anak itu
meninggal, bisa jadi karena keteledoran ata sebab kecelakaan yang kita
tidak tahu. Sehingga menyebabkan sang suami merasa marah. Untuk
mewujudkan rumah tangga harmonis memang mmerlukan proses berkelanjutan,
jika ada masalah perlu segera diselesaikan.
Maka perlu segera diatasi; Pertama, keadaan.
Keadaan yakni mengetahui kondisi sang suami. Harus mengetahui watak
suami, sebab terkadang adanya janji ikatan suami istri itu tidak
berpengaruh. Merubahnya dengan memberikan sentuhan harmonisasi dalam
berkomunikasi. Usahakan anda mengalah dahulu, supaya emosi suami stabil.
Kedua, komunikasi.
Jangan biarkan suami mengambil tindakan arogan sehingga anda
tersinggung dan mengakibatkan emosi pula. Ini sangat berbahasa, berika
kata-kata AFFIRMASI yakni suatu kalimat yang memotivasi, misal "Kita
bisa merubahnya".
Ketiga, komitmen.
Ingatkan suami tentang komitmen dalam menjalin hubungan rumah tangga.
Buka lembaran-lembaran yang telah lama tidak dibuka. Berikan kepada
suami dan baca bersama.
Keempat, kejujuran.
Ini sangat penting sekali, dengan kejujuran itu diharapkan terjalin
ikatan saling mengerti. Bukan dengan kejujuran menyebabkan keretakan.
Kelima, kembali kepada Allah.
Semua permasalahan datang dari Allah, jadi hal tersebut merupakan
ujian. Semua masalah untuk Allah, menandakan seberapa kuat anda
menjalani permasalahan tersebut. Semua masalah untuk Allah, setelah anda
bisa menyelesaikan masalah tersebut kembalikan kepada-Nya berterima
kasilah. (sms)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !