“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu
suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah
dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. (Al-Ahzab: 21)
“Kekalnya suatu
bangsa adalah selama akhlaknya kekal, jika
akhlaknya sudah lenyap, musnah pulalah bangsa itu” (Ahmad Syauqi
Bey)
Kedudukan
akhlak dalam kehidupan manusia menempati tempat yang penting sekali, baik
sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat dan bangsa. Sebab jatuh
bangunnya, jaya hancurnya, sejahtera rusaknya suatu bangsa dan masyarakat,
bergantung bagaimana akhlaknya.
Apabila
akhlaknya baik, akan sejahteralah lahir-batinnya, akan tetapi apabila akhlaknya
buruk, rusaklah lahirnya dan batinnya. Sehingga hal inilah yang harus
dipertahankan baik oleh individu maupun masyarakat secara luas.
Melalui
akhlak individu yang baik, peradaban yang meliputi segala arah kemanusiaan akan
terwujud. Inilah yang akan mendorong individu dan masyarakat pada kemajuan.
Pesona
akhlak individu itu muncul tidak secara tiba-tiba, melainkan melalui proses
pendidikan dan proses untuk selalu memperbaiki diri.
Melalui
proses mengenal diri itulah kita harus terlebih dahulu mengenal Tuhannya yaitu
melalui zikir. Salah satu latihan rohani adalah berbentuk zikir. Zikir
memberikan makna kesadaran diri cognizance (self awareness), "Aku
di hadapan Tuhanku", yang kemudian mendorong dirinya secara sadar dan
penuh tanggung jawab untuk melanjutkan misi hidupnya yang dinamis, yaitu
memberikan makna melalui amal-amal saleh.
Zikir
bukan hanya sekedar ritual tetapi sebuah awal dari perjalanan hidup yang
aktual. Zikir tidak mengenal ruang dan waktu, karena di manapun berada, bahkan
dalam situasi dan kondisi bagaimanapun manusia dapat mengingat Tuhannya. Zikir
kepada Allah dipercaya bakal berimplikasi positif, baik secara pribadi maupun
kolektif bagi pembaharuan dan perbaikan kehidupan berbangsa dan bernegara
menjangkau semua aspek dan sendi kehidupan.
Dari
sinilah kehidupan zikir bisa membentuk pribadi yang bertakwa. Karena bila zikir
kita melahirkan ketaatan dan takwa yang dibuktikan dengan akhlakul karimah
dalam kehidupan nyata, maka insya Allah akan tegaklah syari'ah Allah di muka
bumi, di masyarakat/negara di mana kita berada.
tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä
ûÈõuKôÜs?ur
Oßgç/qè=è% Ìø.ÉÎ/
«!$# 3 wr&
Ìò2ÉÎ/ «!$#
ûÈõyJôÜs? Ü>qè=à)ø9$#
ÇËÑÈ
”(Yaitu)
orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat
Allah. Ingatlah, Hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram”.
(Al Ra’d Ayat 28)
Dari
ayat diatas menjelaskan kepada kita bahwa iman adalah menyebabkan senantiasa
ingat kepada Tuhan. Iman menyebabkan hati kita mempunyai pusat ingat atau
tujuan ingatan. Dan ingatan kepada Tuhan itu menimbulkan ketentraman. Dan
dengan sendirinya hilanglah segala macam kegelisahan, pikiran kusut, putus asa,
ketakutan, kecemasan, keragu-raguan dan duka cita. Apabila ragu-ragu tentang
wujudnya, maka nampaklah bagi mereka dalil-dalil keesaan Allah di dalam
ayat-ayat dan kewajiban kejadian, maka meridloi sebagai pelindung dan penolong.
Mereka
pasti memperoleh keberuntungan yang baik dan kebahagiaan di dunia serta di
akherat. Setiap gerak langkahnya bernilai ibadah dengan memfungsikan setiap
tatapan mata penuh rahmat ( رحمة
). Pikirannya senantiasa khusnudzan ( الظن حسن)
) Tarikan napasnya tasbih ( تسبيح ). Gerak hatinya sebagai doa (دعاء),
Bicaranya bernilai dakwah ( دعوة ). Langkah kakinya bernilai jihad fi sabilillah ( سبيل جهاد فى الله ). Kekuatannya silaturrahim ( صلة الرحم
). Kerinduannya syari'ah Allah ( الله شريعة).
Kesibukannya senantiasa asyik memperbaiki diri dan tidak tertarik untuk mencari
kekurangan apalagi aib orang lain.
Semua
ini adalah bentuk dari zikir yang berupa zikir bi al-qalb, zikir bi
al-lisan, zikir bi al-aql, zikir bi al-amal, yang tentunya
sebagai wujud dari hubungan manusia dengan Allah, hubungan dengan sesama
manusia, dan hubungan dengan lingkungan. Sehingga dapat membentuk manusia
berakhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari.
Sabda Rasulullah Saw :
عن أبى موسى الأشعرى رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: مثل الذي يذكر ربه والذي لا يذكر الله مثل الحي والميترواه) البخاري ومسلم (
“Dari Abi Musa
al-Asy’ari RA nabi bersabda perumpamaan orang yang berzikir dengan orang yang
tidak berzikir, adalah seperti orang hidup dengan orang mati”. (Bukhari dan
Muslim)
Dari
hadis diatas diperintahkan zikir, tersirat dengan jelas bahwa zikir itu
diperintahkan dengan tiada batas, baik di kala berdiri, tidur, berbaring,
duduk, senang, susah, berpergian, bermukim dan sebagainya. Intinya dimana saja
manusia berada maka zikir kepada Allah hendaknya dijadikan kebiasaan dalam
perilaku hidupnya.
Ketika seseorang selalu sibuk dengan zikir dimanapun
berada maka ia akan selalu mengingatkan Sang Khaliknya. Sehingga akan terhindar
dari perbuatan dosa dengan selalu menghiasi hari-harinya dengan kebaikan.
Terhadap orang lainpun akan selalu menjaga diri untuk tidak menyakiti dan
membuat kesalahan.
Jadikan Dirimu Pribadi Zikir:
”Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu,
dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku”.
(Al Baqarah Ayat 152)
”Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah Telah
menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar”. (Al Ahzab Ayat 35)
”Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama)
Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya”. (Al Ahzab Ayat 41)
”Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan
kamu dari mengingat Allah. barangsiapa yang berbuat demikian Maka mereka Itulah
orang-orang yang merugi”. (Al Munafiqun Ayat 9)
”Dan Bersabarlah dalam menunggu ketetapan Tuhanmu, Maka Sesungguhnya
kamu berada dalam penglihatan kami, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu
ketika kamu bangun berdiri. Dan bertasbihlah kepada-Nya pada beberapa saat di
malam hari dan di waktu terbenam bintang-bintang (di waktu fajar)”. (Ath
Thur Ayat 48-49)
Perubahaan adalah sesuatu yang baik, tiada yang salah
dalam perubahan, jika perubahan itu adalah yang terbaik maka selalu mengingat Allah untuk menjadi pribadi yang berzikir.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !